Automotive Tech, Uncategorized

Bye Tongkat E-Toll!

Di era yang modern ini, semua hal menjadi serba praktis. Salah satunya yaitu kepraktisan dalam pembayaran. Kini jika anda berkendara melewati tol, anda tidak bisa lagi membayarnya secara tunai. Melainkan anda harus membayar secara elektronik menggunakan kartu, atau yang baru-baru ini disebut dengan E-Toll.

Sebenarnya E-Toll di Indonesia bukanlah hal yang baru. E-Toll sudah diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2009 tepatnya di Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta. Setelah itu banyak gerbang tol di Indonesia yang menyediakan pembayaran secara elektronik, tetapi tidak mewajibkan semua pengendara membayar secara elektronik, masih bisa membayar secara tunai.

Pada Juni 2017 pemerintah Indonesia mensosialisasikan, bahwa seluruh transaksi di gerbang tol menggunakan e-toll yang akan dimulai pada Oktober 2017, untuk mengurangi kemacetan saat antrean dan langkah selanjutnya dalam modernisasi.

Dan semenjak diberlakukannya peraturan ini, banyak bermunculan produk seperti Tongkat E-Toll (Tongtoll), yang berfungsi untuk memudahkan pengendara untuk menempelkan kartu E-Toll.

22895836_B_V1
sumber : elevania.com
Foto-Penggunaan-Tongtoll-By-Zibekk
sumber : pertamax7.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sangat mudah bukan?, anda hanya butuh menempelkan kartu E-Toll dan tanpa harus bingung mengambil kembalian.

Namun sebenarnya ada cara yang lebih mudah daripada harus menempelkan kartu E-Toll, yakni dengan teknologi On Board Unit (OBU) atau dikenal di Jepang sebagai Electronic Toll Collection (ETC). Ini juga bukan hal yang baru di dunia teknologi, sudah sejak dulu teknologi ini ditemukan. Sistem ini kebanyakan terdapat di mobil-mobil mewah, seperti Toyota Alphard tahun 2002.

ETC_Built-in_Onboard_device.jpg
sumber : wikipedia.com

Cara pemakaiannya mudah, cukup masukan kartu ke OBU dan isilah saldo kartu tersebut secara berkala. Anda hanya butuh mengemudikan mobil ke gerbang tol dengan kecepatan 5 Km/ Jam, tanpa harus membuka jendela.

MANDIRI-e-Tool-Pass-SKU04016469-2016617143857.jpg
sumber : bhinneka.com

BAGAIMANA CARA KERJANYA?

Pada dasarnya hal ini dimulai dari OBU atau disebut juga Transponder. Tanpa Transponder anda tidak bisa otomatis membayar tanpa membuka jendela. Transponder merupakan bagian dari suatu teknologi bernama Automatic Vehicle Identification (AVI).  Teknologi ini memiliki banyak teknik untuk menghubungkan kendaaraan dengan komputer di gerbang tol.

Macam-macam teknologi AVI sebagai berikut :

  • Inductive Loop Systems.

Menggunakan Transponder frekuensi tingkat rendah

  • Optical Systems.

Sistem untuk memindai plat nomor kendaaran yang lewat

  • Microwave Systems.

Memanfaatkan gelombang radio untuk berkomunikasi antar Transponder dan komputer.

  • Surface Acoustical Systems

Prinsipnya sama dengan Microwave Systems tetapi menggunakan daya yang lebih rendah.

  • Automatic Vehicle Classification (AVC)

Teknologi untuk membedakan jenis kendaraan yang lewat.

  • Video Enforcement Systems (VES)

Sistem keamaan untuk berjaga-jaga apabila terjadi pengendara yang tidak membayar tol, maka plat nomornya akan direkam.

 

Pertama, teknik Inductive-Loop Systems, sebuah teknologi yang memanfaatkan frekuensi tingkat rendah yang dimanfaatkan suatu transponder untuk berinteraksi dengan sistem komputer pada pintu gerbang jalan tol.

Kedua, Optical Systems, suatu teknologi yang memindai plat kendaraan atau barcode. Plat kendaraan atau barcode yang dipindai kemudian dicocokkan dengan basis data di komputer tol.
e-zpass-overall.gif
Ketiga, Active dan Passive RF System/Microwave Systems, merupakan suatu teknik yang memanfaatkan gelombang radio/microwave untuk berkomunikasi antara transponder dengan komputer. Transponder yang memanfaatkan teknologi Active dan Passive Radio Frequency System/Microwave Systems umumnya menggunakan frekuensi radio di rentang 900 hingga 928 MHz, 2.45 GHz, 5.8 GHz.

Keempat, ada Surface Acoustical Wave, teknologi yang serupa dengan RF System namun menggunakan daya yang jauh lebih minim. Dalam konteks di luar teknik Optical Systems, cara kerja transponder terbilang sederhana. Ketika kendaraan memasuki gerbang tol, transponder yang terpasang di kendaraan akan menyala seketika selepas gelombang radio yang dipancarkan di jalan tol memantik transponder.
Umumnya, transponder akan terpantik menyala dalam jarak 6-9 meter dari sumber gelombang radio yang dipancarkan di tol. Kemudian, transponder yang telah menyala itu mengirimkan informasi akun penggunanya pada komputer tol yang telah terkoneksi dengan basis data. Secara otomatis, pembayaran memasuki area jalan tol terjadi selepas basis data pengguna dicocokkan dengan basis data di komputer tol. Dengan teknik ini pengendara tak perlu menghentikan laju dan bahkan mengurangi kecepatan.

Nah, begitulah cara kerja On Board Unit yang disematkan pada kendaraan. Semoga kedepannya pemerintah di Indonesia memajukan segala teknologi yang ada. Meskipun hal ini terlihat sederhana, tetapi hal ini bisa membantu banyak pengendara di dunia terutama di Indonesia. Alangkah bangganya kita, jika teknologi tersebut berasal dari buah karya bangsa kita sendiri. Tetap lah berkarya demi bangsa Indonesia.

Smartphone Tech

Trend Poni Pada Smartphone

Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan munculnya produk keluaran terbaru Apple yakni iPhone X yang menjadi perhatian konsumen dan pesaing Smartphone lainnya.

iphone-x-54
sumber :www.cnet.com

Selain tombol home yang menghilang, Layarnya yang fullscreen dan hanya menyisakan Notch pada atas layar menjadi identitas tersendiri untuk Smartphone dari Apple ini.

 

Hal ini bisa menjadi perhatian khusus terutama bagi para pesaing Apple, agar bisa mengikuti trend Smartphone masa kini. Salah satu cara pesaing untuk mengejar trending Smartphone masa kini adalah dengan memaksimalkan ukuran layar dan membuat Notch atau bisa disebut “Poni” , yang membuat para konsumen melirik produk produk pesaing Apple ini.

Berikut Jajaran Smartphone yang siap menyaingi iPhone X :

  1. Asus Zenfone 5

    OLYMPUS DIGITAL CAMERA
    sumber : http://www.hardwarezone.com.sg
  2. LG G7

    lg-g7-hands-on-2
    sumber: http://www.androidcentral.com
  3. Vivo V9

    vivo-v9-first-impressions-main
    sumber : www.bgr.in
  4. OnePlus 6

    https_blueprint-api-production.s3.amazonaws.comuploadscardimage77711672154279-40b3-424b-81a8-b995c1c96fb8
    Sumber : http://www.mashable.com
  5. Huawei P20

gsmarena_021
sumber : http://www.gsmarena.com

Smartphone diatas siap menyaingi iPhone X, dengan ada nya fitur lebih lengkap, dan Smartphone tersebut berbasis Android yang notabene lebih fleksibel dari Smartphone yang berbasis iOS.

Apple sendiri juga memiliki beberapa daya jual yang lebih bagus dibandingkan android, seperti tidak mudah terkena virus, Kegunaan Face ID yang baru diperkenalkan sangat bermanfaat. dan menjadi Trendsetter bagi smartphone lainnya.

Tetapi tetap saja untuk memiliki iPhone X tidaklah murah, butuh merogok kocek yang sangat dalam dibandingkan Smartphone Android yang ber “Poni” lainnya. Dengan harga yang lebih mahal tetapi spesifikasi yang sama, merupakan kelemahan dari Smartphone Apple dibandingkan Smartphone Android.

Tidak ada nya Headphone Jack, merupakan hal konyol yang dilakukan oleh Apple dalam pembuatan iPhone X ini, sungguh disayangkan. Memang, mungkin hal itu merupakan cerminan masa depan yang dibuat oleh Apple, yang menggambarkan semua serba Wireless. Tetapi hal tersebut merupakan salah satu minus point dari iPhone X.

Artikel diatas hanyalah selembar wacana, semua tergantung kepada anda. Sesuaikan budget anda untuk membeli Smartphone. Jika anda memiliki budget berlebih silahkan memilih iPhone X, tetapi jika budget anda masih tidak mencukupi untuk membeli iPhone X, ada pilihan untuk memilih Smartphone Android yang mirip dengan iPhone X, bahkan dengan harga yang lebih murah, anda dapat spesifikasi yang sama, bahkan lebih dari iPhone X. Semua tergantung kepada anda para pembeli.

Anda #TimAndroid atau #TimApple ? silahkan komentar dibawah. Terima kasih